Melunasi utang lebih cepat daripada jatuh temponya ternyata ada dua sisi yang perlu diketahui. Sebagian berpendapatan bahwa melunasi utang lebih awal justru secara finansial menjadi rugi bukan untung. Di sisi lain, jika melunasi utang lebih awal memberikan ketenangan, sehingga bisa fokus ke hal lainnya tanpa merasa terbebani dengan utang.

Namun demikian, tetap saja keputusan kembali berpulang pada kondisi masing-masing. Supaya tidak bimbang dan bisa memutuskan kapan harus melunasi utang lebih awal dan kapan tetap perlu membiarkan utang dilunasi sampai cicilan terakhir, beberapa alasan di bawah ini bisa jadi pertimbangannya.

Kita akan ulas dari sisi positifnya dulu jika melunasi utang lebih awal seperti berikut ini:

Beban pengeluaran menjadi berkurang

Bagaimanapun, dengan menghilangnya utang atau cicilan tiap bulan, dengan sendirinya beban bulanan akan berkurang. Sehingga dengan begitu akan lebih banyak ruang pos anggaran yang bisa diatur kembali sesuai kebutuhan. Bagi keluarga middle up, uang sebesar Rp600 ribu yang cukup buat kredit motor saja sudah cukup banyak berarti, terutama di saat kondisi pandemi seperti saat ini.

Soal beban ini memang pintar-pintarnya nasabah cari pinjaman online cepat cair bayar bulanan. Misalnya seperti Kredifazz yang kasih bunga rendah 0,3% saja perhari. Jadi, bunga yang dibayarkan gak gede-gede banget. Kredifazz punya pilihan tenor 30 hari, 3 bulan dan maksimal 6 bulan untuk limit pinjaman maksimal Rp3 juta. 

Bisa membeli atau memenuhi kebutuhan lainnya

Efek yang terjadi jika utang lunas, kita bisa melakukan restrukturisasi anggaran. Menyusun ulang anggaran sehingga ada kelapangan atau keleluasaan yang bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Misalnya dengan menambah investasi, tabungan, atau dana darurat yang mungkin sempat terlupakan.

Memberikan perasaan lega dan nyaman

Tidak bisa dimungkiri, orang yang punya utang selalu berada di dalam bayang-bayang kredit. Meski kita tahu bahwa pinjaman online cepat cair bayar bulanan sudah dipilih sesuai dengan beban yang kita bisa tanggung. Tetap saja, ada perasaan kurang nyaman di hati jika masih ada hal yang mengganjal. 

Itulah dari beberapa sudut pandang positif jika bisa melunasi utang sebelum jatuh temponya tiba. Lalu seperti apa sisi sebaliknya? Berikut adalah beberapa ulasannya.

Harus bayar biaya tambahan demi pelunasan di awal

Seperti yang diketahui oleh para debitur di awal akad pinjaman. Ada syarat ketentuan jika mau melunasi utang lebih awal. Syarat ketentuan ini berupa biaya tambahan yang harus dibayarkan. 

Skema utang memang dirancang sesuai dengan tenor yang disepakati, sehingga ketika ada imbalance, ada risiko kerugian yang hilang. Risiko kerugian itu dibebankan kepada debitur. Seperti bunganya menjadi lebih sedikit didapatkan oleh kreditur. 

Maka, bagi mereka yang memang sudah terlanjur berutang, apalagi utangnya tidak terlalu besar cenderung tetap melanjutkan utangnya sampai lunas. Daripada harus bayar denda dengan alasan mau dilunasi lebih awal. Jatuhnya malah jauh lebih mahal melunasi daripada meneruskan utang. 

Dana pelunasan bisa diputar lagi jadi modal

Bagi yang sudah terbiasa mengatur uang secara efektif, biasanya akan memutar uangnya untuk modal usaha lainnya. Sehingga, jika sudah ada utang di pos lain, akan tetap dibiarkan sampai cicilannya lunas tanpa perlu mengganggu usaha lain yang butuh modal lebih besar.

Artinya, jika punya dana sebanding dengan besaran utang yang perlu dilunasi lebih baik dimanfaatkan secara produktif untuk diputarkan kembali daripada dibayarkan tanpa bisa menghasilkan apa-apa. 

Pengaruh terhadap skor kredit

Mau tidak mau, pelunasan lebih awal justru akan mengurangi skor kredit. Meskipun bukan cela, tetapi pelunasan lebih awal sekali lagi akan keluar dari sistem atau proyeksi yang sudah dirancang oleh pinjaman online cepat cair bayar bulanan.

Skor kredit inilah yang nantinya juga akan berpengaruh saat mengajukan pinjaman baru jika suatu saat nanti memang diperlukan. Dikhawatirkan justru untuk batas pinjaman tertentu tidak memenuhi syarat karena pelunasan di awal tersebut.